Jari
jemari Lily bermain sesama sendiri, menyorokkan resah di hatinya. Tak tahu
bagaimana penerimaan ibu Iman bila nanti.
Iman yang menyedari keresahan Lily, pantas mencapai tangan kanan Lily
lalu digenggam erat.
Lily berpaling kepada Iman. Iman tersenyum, “Everything’s gonna be
fine, Lily...”
Lily senyum tanpa rasa lantas dia mengangguk, “I hope so.”
Iman tersenyum sebelum mereka berdua sama-sama senyap, tak bersuara.
“Assalamualaikum!”
Lily menggenggam erat tangan Iman. Jiwanya semakin tidak tenteram saat
kereta Iman sudah pun berhenti di perkarangan rumah ibunya.
“Waalaikumussalam!” Pintu gelongsor yang tadi tertutup, dibuka dari
dalam. Encik Ismail tersenyum lantas dia berpaling ke belakang, “Puan Melissa
oii, mari tengok siapa yang balik ni!”
Iman tak menunggu lama lantas menghampiri Encik Ismail lantas dipeluk
tubuh tua itu, “Sihat, yah?”
“Sihat orang tua aje,” balas Encik Ismail sebelum memandang Lily, “Lily
sihat?”