“Bosannyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!”
Radzi yang sedang ralit dengan komik Dragon Ball di tangan
mengerling Danny sekilas, “Bosan, buat assignment!”
“Siap dah...”
“Awal siap assignment kali ni?”
Danny sengih, “Aku tak ada apa nak buat, sebab tu aku buat
assignment tu. Dah habis ni... bosan balik!”
Tiba-tiba telefon pintar Danny yang ada di atas meja
bergetar! Danny dengan malas bangun dan terus mencapai telefon pintarnya itu.
Mesej dari group Kacap dan Empat Budak Kacak dibuka, “Wei, Kasyaf hantar mesej
dalam group.”
“Kenapa?”
“Tanya nak makan apa malam ni?”
“Itulah pasal. Kejap!” Danny bersila di lantai sebelum mesej
Kasyaf dibalas.
Kasyaf
- Malam ni nak makan apa?-
- Nak beli ke nak masak?-
- Malam ni nak makan apa?-
- Nak beli ke nak masak?-
Danny
- Uish-
- Tanya macam boleh request macam-macam jeeeee-
-
π
π
π-
- Uish-
- Tanya macam boleh request macam-macam jeeeee-
-
Radzi
- Boleh request? Serius?-
- Nak nasi lemak sambal sotong kembang, Kacap-
- SEDAPNYAAAA
❤
❤
❤-
- Boleh request? Serius?-
- Nak nasi lemak sambal sotong kembang, Kacap-
- SEDAPNYAAAA
Aman
- Wei, nak request jugak-
- Kejap nak fikir nak request apa-
-
π€
π€
π€
π€-
- Wei, nak request jugak-
- Kejap nak fikir nak request apa-
-
Lutfi
- Aku pun!-
- Aku pun!-
- Aku pun!-
- Aku pun!-
Kasyaf
- Korang ni memang jenis bagi jawapan tak tengok soalan ke macam mana?-
- Aku tanya malam ni kita nak makan apa-
- Bukan aku tanya, korang nak makan apa, meh aku masakkan-
- Korang ni memang jenis bagi jawapan tak tengok soalan ke macam mana?-
- Aku tanya malam ni kita nak makan apa-
- Bukan aku tanya, korang nak makan apa, meh aku masakkan-
Aman
- Alaaaaaa-
- Baru nak request...-
- Wajik dan dodol-
- Jangan lupakan... peninggalan nenek-
- Danny, sambung...-
- Alaaaaaa-
- Baru nak request...-
- Wajik dan dodol-
- Jangan lupakan... peninggalan nenek-
- Danny, sambung...-
Danny
- Zaman berzaman...-
- Asyik bersembang...-
- Lutfi!-
- Zaman berzaman...-
- Asyik bersembang...-
- Lutfi!-
Lutfi
- Pak cik dan mak cik-
- Hai, duit raya lupa nak diberi-
- Eh, betul ke?-
- Pak cik dan mak cik-
- Hai, duit raya lupa nak diberi-
- Eh, betul ke?-
Kasyaf
- Pandai-pandai koranglah nak makan apa-
- Aku malas nak layan-
-
π
π
π-
- Pandai-pandai koranglah nak makan apa-
- Aku malas nak layan-
-
Radzi
- Ayokkl!-
- Tak tahu... Kacap marah-
- Ayokkl!-
- Tak tahu... Kacap marah-
Danny
- Kacap marah?-
- Kacap.....
π
π
π-
- Janganlah marah, baby-
- I gurau je...-
- Kacap marah?-
- Kacap.....
- Janganlah marah, baby-
- I gurau je...-
Aman
- Euwwww
π
π
π-
-
π¬
π¬
π¬ gayyyyyyyyyy-
- Euwwww
-
Lutfi
- Rasa macam nak campak terompah surau kat muka kau, setan-
- Rasa macam nak campak terompah surau kat muka kau, setan-
Kasyaf
- Bongok Danny-
- Bongok Danny-
Danny
-
π
π
π
π-
- Mmuahhh untuk Kacap-
-
- Mmuahhh untuk Kacap-
Radzi
- Jauh menyimpang dah ni, woi-
- Jauh menyimpang dah ni, woi-
Kasyaf
- Sebab tu aku malas nak layan-
- Last aku tanya, malam ni kita nak makan apa?
- Beli ke masak-
- Sebab tu aku malas nak layan-
- Last aku tanya, malam ni kita nak makan apa?
- Beli ke masak-
Danny
- Okey-
- Serius-
- Makan kat luar jom-
- Kita dah lama tak keluar makan sama-sama-
- Okey-
- Serius-
- Makan kat luar jom-
- Kita dah lama tak keluar makan sama-sama-
Radzi
- I second the motion-
-
π
π
π
π-
- I second the motion-
-
Aman
- Sokong-
- Sokong-
Lutfi
- Setuju
π-
- Setuju
Kasyaf
- Okey-
- Okey-
Lutfi
- Nak keluar lepas isyak ke maghrib?-
- Nak keluar lepas isyak ke maghrib?-
Kasyaf
- Lepas isyak-
- Kalau keluar lepas maghrib, makan kenyang-kenyang... dah balik rumah liat nak sembahyang sekor-sekor-
- Lepas isyak-
- Kalau keluar lepas maghrib, makan kenyang-kenyang... dah balik rumah liat nak sembahyang sekor-sekor-
Danny
- Baik, ma
❤-
- Baik, ma
Lutfi
- Baik, ma
❤-
- Baik, ma
Radzi
- Baik, ma
❤-
- Baik, ma
Aman
- Baik, ma
❤-
- Baik, ma
Kasyaf
-
π©
π©
π©
π©-
- Jebon-
-
- Jebon-
“Mee goreng basah, pedas dengan telur gedik satu!” Lutfi
membuat pesanan tanpa teragak-agak, “Air... ais kosong satu!”
“Amboi, awal order! Kita orang baru nak belek menu,” ujar
Radzi sebelum dia memandang si pelayan, “Teh ais satu dengan nasi bujang satu.”
“Teh ais, dua!” Danny yang duduk di hujung meja bersuara
tanpa mengangkat muka dari buku menu, “Nasi putih, tomyam ayam dengan telur
dadar.”
“Nasi goreng kampung satu, teh o ais limau satu!” Ujar Aman
pula sebelum menutup buku menu di tangannya.
Kasyaf menutup buku menu di depannya sebelum dia memandang si
pelayan yang berdiri di tepi Lutfi, “Nasi goreng paprik satu. Air, ais kosong.”
“Tu je ke?” Si pelayan bertanya.
“Aaa... tambah sambal belacan ya? Kasi lebih sikit pun tak
apa!” Danny sengih.
Si pelayan mengangguk sebelum dia mengutip buku menu di atas
meja dan berlalu ke dapur.
“Dah lama tak lepak kat sini, kan?” Aman bersuara sambil
berpaling memandang sekeliling.
“Sibuk semua. Mana nak melepak sangat,” balas Radzi sebelum
dia ternampak dua orang gadis sedang menjamu selera di meja yang paling
terpencil sekali di dalam kedai itu. Spontan bibirnya mengukir senyum, “Kuat
betul jodoh dia orang ni...”
“Huh? Siapa?” Danny yang mendengar kerut dahi sebelum dia
berpusing ke kiri dan ke kanan, mencari ‘dia orang’ yang disebut Radzi.
“Tu... Ika dengan Jihan!” Radzi menjawab sambil memuncungkan
mulutnya menunjuk ke arah meja Jihan dan Ika.
Zup! Danny terus berpaling, mencari orang yang disebut Radzi,
“Ek ena budak ni... keluar tak bagitahu aku!”
“Motif dia keluar nak kena bagitahu kau?” Lutfi jungkit
kening.
“Sebab... aku ni kawan baik dia!” Balas Danny sebelum
berdiri, “Kejap! Aku nak pergi tegur dia orang kejap! Jom, Kacap!”
Kasyaf kerut dahi, “Motif kau ajak aku!”
“Ala, jom jelah! Teman aku...” Danny dah tarik tangan Kasyaf,
menyuruhnya berdiri.
Kasyaf hela nafas, “Nasi aku hari ni, kau bayar!”
“Okey, beres!” Danny sengih sebelum dia berjalan menuju ke
meja Jihan dan Ika.
Kasyaf mengeluh sebelum mengikut juga langkah Danny yang
sudah jauh ke hadapan.
“Tak faham aku! Nak pergi jumpa awek pun ajak member...”
Lutfi menggeleng.
“Ala, Danny... macam kau tak kenal! Adalah rancangan dia tu,
nak kenen-kenenkan Kacap dengan Ika,” balas Radzi.
Aman senyum lalu dia mengangguk, “Betullah tu! Eh, korang
sedar tak? Kacap susah nak tolak permintaan Danny. Dari first year lagi.”
“Lah, aku ingat aku je yang perasan. Mungkin sebab Danny tu
macam Kaer kot kat mata Kacap,” ujar Lutfi kemudiannya.
“Mungkinlah.”
“Aman!”
Terkejut Aman saat bahunya ditepuk dari belakang! Aman pantas
berpaling. PG! “Kau jangan tepuk bahu aku tiba-tiba macam tu woi. Tanjat
boboi...”
Radzi dan Lutfi dah ketawa mendengar kata-kata Aman.
“Geli gila boboi!” PG buat muka menyampah sebelum dia
memandang Radzi dan Lutfi, “Radzi! Lutfi!”
Radzi dan Lutfi sama-sama mengangguk saat PG menyebut nama
mereka, “PG!”
“Sorang je?” Tanya Aman pada PG.
“Taklah. Tu... Elin dengan Pijah tengah memilih menu. Aku ternampak
kau, tu aku datang tegur.”
Aman mengangguk sebelum dia memandang ke arah yang ditunjuk
PG. Dari jauh dia nampak Pijah ketawa dan Elin memasamkan muka. Bergaduh apalah
tu...
“Danny tak ikut korang ke?” Pertanyaan PG mematikan pandangan
Aman pada Pijah.
Aman angguk, “Gilalah kalau dia tak ikut. Ada tu, pergi jumpa
awek.”
“Awek ke Jihan?” PG jungkit kening.
Radzi ketawa, “Awek a.k.a. Jihan.”
PG mengangguk sebelum dia tepuk bahu Aman, “Okeylah! Aku
pergi dulu. Selamat menjamu selera!”
“Kau pun!” Balas Aman dan PG terus berlalu ke mejanya.
“Tu ke adik PG? Yang pakai tudung bawal tu?” Lutfi bertanya.
Aman angguk, “Dialah tu!”
“Ooo... biasa je orangnya.”
“Habis, kau nak luar biasa macam mana?” Radzi kerut dahi, “Sedap
jugak mata memandang bagi aku. Tapi kan... jodoh kau dengan dia pun kuat, kan?”
Aman buat muka, “Bengong!”
Lutfi dan Radzi dah berhigh-five!
Aman menggeleng saja sebelum dia berpaling memandang meja PG.
Dia nampak Pijah sedang mengukir senyum sambil berbual dengan PG dan Elin.
Teringat balik dia waktu dia jadi pengapit PG dulu. Pijah
terkejut habis nampak dia yang menjadi pengapit PG waktu tu. Iyelah, Pijah kan
budak ‘bermasalah’ waktu dia join kelab bola keranjang dulu. Sekali yang jadi
pengapit abang dia, orang yang selalu marah-marah dia sewaktu latihan. Dah lama
mereka tak terserempak sehinggalah kejadian dia hampir dilanggar Pijah dan dia
tak sangka, dia ‘rapat’ dengan Pijah sejak kejadian itu.
“Amboi, asyik nampak tenung anak dara orang!” Lutfi bersuara
kuat, membuatkan Aman pantas berpaling memandang Radzi dan Lutfi.
Aman ketawa lalu menggeleng, “Aku tengok jelah!”
“Aman...”
“Apa?”
“Dah lama aku tak tengok kau bergayut telefon. Kau dengan
Sakinah still...?” Radzi jungkit kening pada Aman.
Aman kerut dahi sebelum tersenyum, “Random gila soalan kau,
Radzi!”
“Aku baru terfikir nak tanya. Lama dah aku perasan
sebenarnya.”
Aman mengangguk sebelum dia sengih, “Dia sibuk.”
Radzi angguk. Okey... kalau Aman jawab pendek macam gitu,
maksudnya dia nak topik tu ditutup terus.
“Lambat gila air! Aku dahaga ooo...” Lutfi menyampuk
tiba-tiba, seperti tahu topik perbualan mereka perlu ditukar.
“Dia baru nak masak air kot! Sabar... sabar...” ujar Radzi
pada Lutfi namun matanya mengerling pada Aman. Nyata, soalan dia tadi
mengganggu fikiran Aman tika itu!
Beberapa hari kemudian,
Aman yang sedang mencetak assignment berbaring di tilam,
sementara menunggu mesin pencetak siap mencetak kerjanya.
Dia menyanyi rendah sambil memejamkan matanya namun matanya
dibuka semula apabil telefon yang ada di tepi bantalnya bergetar. Notifikasi
dari group Whatsapp, Kacap dan Empat Orang Budak Kacak dibuka,
Lutfi
- Wei, siapa ada kat rumah?-
- Wei, siapa ada kat rumah?-
Aman
- Iols ada kat rumah-
- Kenapa chuols?-
- Iols ada kat rumah-
- Kenapa chuols?-
Lutfi
- Chuols palaotak
π
π
π-
- Aman-
- Tolong aku kejap-
- Chuols palaotak
- Aman-
- Tolong aku kejap-
Aman
- Tolong amende?-
- Tolong amende?-
Lutfi
- Masuk bilik aku, tolong tengok ada tak fail warna biru atas printer-
- Masuk bilik aku, tolong tengok ada tak fail warna biru atas printer-
Aman
- K. Jap-
- K. Jap-
Danny
- Fail amende tu wei?-
- Fail amende tu wei?-
Lutfi
- Fail assignment aku. Nak kena submit sebelum pukul tiga-
- Aman ni mananya?-
- Aman
π£
π£
π£
π£
π£
π£-
- Fail assignment aku. Nak kena submit sebelum pukul tiga-
- Aman ni mananya?-
- Aman
Aman
- Lut, kau kunci pintu bilik-
- So, kau nak aku pecah masuk bilik kau ke macam mana?-
- Lut, kau kunci pintu bilik-
- So, kau nak aku pecah masuk bilik kau ke macam mana?-
Lutfi
- Lah, berkunci ke?-
- Tak apalah-
- Kalau kau pecahkan pintu tu, marah tuan rumah karang-
- Aku baliklah kejap-
- Lah, berkunci ke?-
- Tak apalah-
- Kalau kau pecahkan pintu tu, marah tuan rumah karang-
- Aku baliklah kejap-
Danny
- Kau nak balik naik apa?-
- Kau pergi kelas dengan aku kan tadi?-
- Kau nak balik naik apa?-
- Kau pergi kelas dengan aku kan tadi?-
Lutfi
- Allah, terlupa pulak!-
- Aduhai, macam mana ni?-
- Allah, terlupa pulak!-
- Aduhai, macam mana ni?-
Aman
- Kau ada simpan assignment tu kat dalam email tak? Tak pun dalam dropbox ke?-
- Kau ada simpan assignment tu kat dalam email tak? Tak pun dalam dropbox ke?-
Lutfi
- Ada dalam email aku-
- Nak print lain, kat library ni printer rosak-
- Nak kena menapak pergi kompleks siswa kejaplah jawabnya-
- Ada dalam email aku-
- Nak print lain, kat library ni printer rosak-
- Nak kena menapak pergi kompleks siswa kejaplah jawabnya-
Aman
- Tak payah!-
- Kau stay je dekat library tu-
- Bak email dengan password email kau-
- Aku tolong printkan-
- Tak payah!-
- Kau stay je dekat library tu-
- Bak email dengan password email kau-
- Aku tolong printkan-
Lutfi
- Serius ke?-
- Serius ke?-
Aman
- Sejak bila pulak aku tak serius?-
- Aku paling serius kot dalam rumah ni-
- Sejak bila pulak aku tak serius?-
- Aku paling serius kot dalam rumah ni-
Danny
- Paling serius celah bontot-
- Paling serius celah bontot-
Aman
- Jealous lah tu-
- Ha, Lutfi... mananya emel kau?-
- Jealous lah tu-
- Ha, Lutfi... mananya emel kau?-
Lutfi
- muhammad_lutfikasturi567@gmail.com-
- Password : kasturiharummewangi1617-
- nama emel : asgmn12
- muhammad_lutfikasturi567@gmail.com-
- Password : kasturiharummewangi1617-
- nama emel : asgmn12
Aman
- Mangai password
π
π
π
π
π-
- Mangai password
Danny
- KAHKAHKAHKAH KASTURI HARUM MEWANGI?-
- KAHKAHKAHKAH-
- Password panjang mengalahkan nama emel-
-
π
π
π
π
π-
- KAHKAHKAHKAH KASTURI HARUM MEWANGI?-
- KAHKAHKAHKAH-
- Password panjang mengalahkan nama emel-
-
Radzi
-
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π-
- Rare gila password kau, Lutfi-
- Patut Danny boleh terhinggut-hinggut gelak kat sebelah aku-
-
- Rare gila password kau, Lutfi-
- Patut Danny boleh terhinggut-hinggut gelak kat sebelah aku-
Lutfi
- Dah Gmail ni dok cakap password aku tak kuat-
- Tulis benda alah tu, dia cakap strong password-
- Pakai ajelah password tu-
-
π
π
π-
- Dah Gmail ni dok cakap password aku tak kuat-
- Tulis benda alah tu, dia cakap strong password-
- Pakai ajelah password tu-
-
Aman
-
π
π
π-
- Aku dah siap print!-
- Tunggu aku kat depan tangga library-
-
- Aku dah siap print!-
- Tunggu aku kat depan tangga library-
Lutfi
- Tq Aman-
- Kaulah penyelamat aku-
-
π
π
π
π-
- Tq Aman-
- Kaulah penyelamat aku-
-
Aman
- Don't mention it!-
- Kau kan kawan baik aku-
- Kalau bukan aku kat rumah pun-
- Aku, Danny, Radzi dengan Kacap akan cari jalan jugak untuk tolong kau-
- Don't mention it!-
- Kau kan kawan baik aku-
- Kalau bukan aku kat rumah pun-
- Aku, Danny, Radzi dengan Kacap akan cari jalan jugak untuk tolong kau-
Lutfi
- Terharu siak!!!
π’
π’
π’
π’-
- Terharu siak!!!
Radzi
- Perghhhh...-
- Aman
π
π
π
π-
- Perghhhh...-
- Aman
Aman
-
π
π
π
π-
- #pencetusummahaman #friendshipgoals-
-
- #pencetusummahaman #friendshipgoals-
Danny
- Sho shweet Aman-
- Vote Aman untuk MPP-
-
π
π
π-
- Sho shweet Aman-
- Vote Aman untuk MPP-
-
Aman
- Bongok!-
Aman menggelengkan kepalanya sambil tersenyum sebelum dia masuk semula
ke biliknya. Niat mahu melelapkan mata sekejap dia lupakan. Assignment Lutfi
lebih penting dari tidurnya sekarang!
- Bongok!-
p/s; baik gilos Aman <3
kelakarla diorang ��������
ReplyDeleteBest la. Paling suka watak luthfi. Percintaan plk Dany Ngan Jihan. N harap banyak selitkan kisah PG Ngan isteri.
ReplyDeleteKejang pipi asyik ketawa aje ������
ReplyDeleteBila nak sambung lagi....
ReplyDeleteTak sabar nak baca...
Wahhhh... Kali ni lagi panjang.. best kak najwa... Teruskan lgi..
ReplyDeleteKacap betul2 cam apek...rindu dgn glup cafe
ReplyDeleteKAN .Aman dengan danny sama macam Adib. ai pon rindu dengan empat jebon tuu . hahaha
Deletebaikk giloss la amaan , kalau pijah x nak amaan bg kat ai ye .. pencetus ummah aman
ReplyDeleteBaca bab ni kt opis, gelak smpai kwn kt blkg tegur.bg dia baca, dia pn tegelak sama..hahaha
ReplyDeleteKawan yg baik.... Bertuah
ReplyDeleteHihihi...mmg tak mengecewakan yg stress pun blh gelak bila bc cerita ni....nak lg......π π π
ReplyDeleteπππnext entry plsπ
ReplyDeletekesengalan housemates ni semua..hahahah
ReplyDeleteLagiiiii...yippiee....��������
ReplyDeleteaman dengan sakinah?????π± siapa sakinah? hurmm π
ReplyDelete