"Okey! First thing
first... baju team kita. Team designing?" Kasyaf pandang pada orang-orang
yang berada di kirinya, "Macam mana Arif?"
"Okey. Kami ada dua
design. Kami dah print untuk senang semua tengok," Arif, ketua team
designing menjawab sebelum memberi isyarat mata pada anak buahnya untuk
mengedarkan printout yang sudah disediakan sebelum mesyuarat tadi, "As you
all can see, ada dua design. Sebelah kanan designnya penuh, yang sebelah kiri
kita cuba kurangkan hiasan dan lebihkan motto team kita. Sehati Kita Bersama,
Sejiwa Kita Bersatu."
Ika yang sedang meneliti
design yang disediakan angkat tangan, "Yang belah kanan ni motto you guys
letak kat mana?"
Arif terdiam sebelum dia
berdehem. Tanpa mempedulikan soalan Ika, dia menyambung penerangannya yang
terhenti, "Kami decide untuk logonya untuk diletakkan di lengan tangan
kanan dan..."
Arif terdiam.
"Kita kat sini bukan
sebagai individu sebaliknya kita kat sini sebagai satu kumpulan. Aku tak tahu
apa masalah kau dengan Ika, be professional please. Yang lain pun sama. Korang
suka atau tak, Ika penolong aku. Kalau aku tak dapat datang perjumpaan, Ika yang
akan gantikan aku dan aku bukan tegur Arif je, aku tegur semua orang. Be professional! Faham?"
"Fahammm..."
antara dengar tak dengar saja suara mereka semua menyahut.
Kasyaf menggeleng,
"Proceed, Arif."
Arif mengangguk sebelum
dia menyambung penerangannya tadi.
Kasyaf pula menghela
nafas. Dia kerling pada Ika.
Kebetulan, Ika sedang
memandangnya.
Dia jungkit kening pada
Ika namun sesaat kemudian, dia terpaku.
Ika ukir senyum dan
mengangguk, mengucapkan terima kasih.
Kasyaf laju mengalihkan
pandangan ke tempat lain. Lainnya kalau dia senyum...
Ika dah kerutkan dahi.
Orang senyum cakap terima kasih pun nak menyombong. Kata be professional.
Jihan di sisi Ika
tersengih jahat. Di bawah meja, aplikasi Whatsapp dalam telefon dibuka. Nama
Danny dipilih sebelum dia menaip mesej.
Jihan
- Danny!-
- Danny!-
Danny
- Ya, sayang?-
- Ya, sayang?-
Jihan
-
😒
😒
😒-
-
Danny
- Bersyukurlah aku nak panggil kau sayang. Mana ada orang lain nak panggil kau sayang selain aku-
- Bersyukurlah aku nak panggil kau sayang. Mana ada orang lain nak panggil kau sayang selain aku-
Jihan
- Bongok!-
- Btw, ada cerita panazzzz-
- Bongok!-
- Btw, ada cerita panazzzz-
Danny
- Cerita apa?-
- Cerita apa?-
Jihan
- Kacap bela Ika kejap tadi-
- Kacap bela Ika kejap tadi-
Danny
- Serius?
😱
😱-
- Bela macam peguam tu ke, bela as in membela ikan?-
- Serius?
- Bela macam peguam tu ke, bela as in membela ikan?-
Jihan
- Kalau aku cakap bodoh karang, kau marah aku-
- Bela macam peguam tu lah-
- Kalau aku cakap bodoh karang, kau marah aku-
- Bela macam peguam tu lah-
Danny
- Mana aku nak tauuu-
- Ha, ceritalaaahhh cepattttt-
- Mana aku nak tauuu-
- Ha, ceritalaaahhh cepattttt-
Jihan
-
😏
😏
😏-
- IKA SENYUM KAT KACAP OOO-
-
- IKA SENYUM KAT KACAP OOO-
Danny
- MAIGAD-
- Tak tidurlah Mat Kacap malam ni-
- Kacap balas ke senyuman Ika?
😋
😋
😋-
- MAIGAD-
- Tak tidurlah Mat Kacap malam ni-
- Kacap balas ke senyuman Ika?
Jihan
- Kacap tersipu-sipu kot-
- Kacap tersipu-sipu kot-
Danny
- SERIOUS SHIT!-
- Oopss, sorry! Tercarut pulew
😂
😂
😂-
- Yeay, aku boleh bahan Kacap malam ni
😁
😁
😁-
- SERIOUS SHIT!-
- Oopss, sorry! Tercarut pulew
- Yeay, aku boleh bahan Kacap malam ni
Jihan
- Ha, satu lagi...-
- Ha, satu lagi...-
Danny
- Yas?-
- Yas?-
Jihan
- Nak mee kari tak? Siang tadi aku buat banyak. Jual kat koperasi. Ada lebih-
- Nak mee kari tak? Siang tadi aku buat banyak. Jual kat koperasi. Ada lebih-
Danny
- Jihan, kalau kau offer hati kau pun aku terima kot-
-
😉
😉
😉-
- Jihan, kalau kau offer hati kau pun aku terima kot-
-
Jihan
- Galak
😒
😒
😒-
- Kejap lagi aku bagi-
- Galak
- Kejap lagi aku bagi-
Danny
- Okey sayang
😘
😘
😘-
- Okey sayang
Jihan
- Galak
😒
😒
😒-
- Galak
Lutfi yang sedang berjalan menuju ke perpustakaan melajukan
langkahnya bila terlihat seorang sedang mengutip kertas-kertas berserakkan di atas lantai.
Tanpa berkata apa-apa, dia menunduk membantu si gadis
mengutip kertas-kertas itu. Dikumpulkan sebelum dia menghulurkan kertas itu
kepada si gadis, “Your paper, miss...”
Si gadis panggung kepala, “Oh, terima kasih saudara...”
Lidah Lutfi terkelu.
“Saudara?” Si gadis melambai-lambaikan tangannya di depan
wajah Lutfi, “Hello...?”
Lutfi terus tersedar sebelum dia berdiri. Gadis itu sedikit
terkejut namun dia berdiri juga, “Terima kasih.”
Lutfi ukir senyum manis, “Sama-sama. Macam mana boleh jatuh?”
Si gadis ikut tersenyum, “Kalut tadi. Telefon berbunyi apa
semua. Habis semua yang ada kat tangan jatuh. Eh, terima kasih tau.”
"No
problem lah! Hati-hati ya lain kali?"
Si gadis
mengangguk.
"Er...
kalau tak keberatan boleh saya tau nama saudari?"
Si gadis
tersenyum, "Puspa Wangi."
Lutfi terkebil-kebil, "Awak kelentong saya ke?"
"Betul. Nama saya Puspa Wangi binti Zainal Abidin."
Lutfi tersenyum malu. Malu sebab ingat si gadis menipunya,
"Sorry."
"Tak apa. Awak nama apa?"
"Muhammad Lutfi Kasturi."
"Kasturi? Awak tipu saya?"
"Mana ada. Betullah nama saya macam tu."
"Mana saya tahu." Puspa tersenyum manis.
"Saya tak pernah nampak awak pun sebelum ni. Student
first year?"
"Taklah. Saya student master."
"Hah?!" Lutfi tercengang. Student master?! Ingatkan juniorrrrrrrrr...!!
“I’ve got to go. I’ll see you around, ya?”
Lutfi mengangguk perlahan, “Yeah, sure...”
Telefon pintarnya yang sedang bergegar di dalam poket tak
dipedulikan. Matanya masih fokus memandang pensyarah yang sedang mengajar di
depan. Tiba-tiba, dia terasa seperti lengannya disiku oleh orang di sebelah
kanannya. Separuh berbisik dia bersuara, “Apa kau?”
“Lutfi mintak tolong dalam group,” balas Danny, juga separuh
berbisik.
“Mintak tolong apa? Kau tanyalah...”
“Kau gila ke?” Danny mengecilkan matanya sebelum kembali
berbisik,”Kena tangkap aku main telefon dalam kelas Dr. Azmi mampus aku kena
repeat paper sem depan. Aman dengan Kacap pun senyap je. Sibuk kot!”
Radzi mengangguk, berpura-pura faham dengan apa yang
diterangkan oleh Dr. Azmi, “Tadi kau bukak mesej dalam Whatsapp group macam
mana?”
Danny sengih, “Acah-acah selak buku rujukan derr...”
“Okey, semua! Ada yang nak tanya soalan sebelum saya dismiss
kelas hari ni?”
Suara Dr. Azmi menghentikan perbualan Radzi dan Danny.
Masing-masing memandang ke depan dengan wajah tak bersalah namun sempat Radzi
berbisik perlahan, “Kalau kantoi kita bersembang ni, semua salah kau!”
Danny mengerutkan hidung. Apa pulak salah aku?
“Tak ada soalan?” Dr. Azmi membetulkan cermin matanya sebelum
dia bersuara kembali, “Okey. Kita bersurai dulu. Jangan lupa buat soalan yang saya
bagi tadi. Untuk pelajar yang repeat, lepas ni datang ke bilik saya.”
“Baik, doktorrrrrrr...” satu dewan bergema dengan suara
pelajar-pelajar kelas Kejuruteraan Awam.
Tak menunggu lama, Radzi cepat mengeluarkan telefon pintarnya
yang ada di dalam poket seluar.
Lutfi
- Sesiapa... tolong aku...-
- Sesiapa... tolong aku...-
Radzi
- Tolong amende? Kalau tolong duit-duit, mintak Kacap. Dia banyak tabung
😍
😍-
- Tolong amende? Kalau tolong duit-duit, mintak Kacap. Dia banyak tabung
Kasyaf
- Kau nak dinner kaki ke malam ni?-
- Kau nak dinner kaki ke malam ni?-
Radzi
- Maafkan saya, tuan!
😢
😢
😢-
- Maafkan saya, tuan!
Lutfi
- Tolong aku. Aku dah dipanah busur cinta
😵
😵-
- Tolong aku. Aku dah dipanah busur cinta
Aman
- Busur cinta siapa pulak tersesat pergi kat kau?-
- Busur sesat je kot tu
😂
😂-
- Busur cinta siapa pulak tersesat pergi kat kau?-
- Busur sesat je kot tu
Lutfi
- Jebon kau Aman!-
- Apa korang serentak balas mesej ni?-
- Tadi buat tak peduli kat aku!-
- Jebon kau Aman!-
- Apa korang serentak balas mesej ni?-
- Tadi buat tak peduli kat aku!-
Aman
- Apa aku pulak jebon? Aku tanya serius kot!
😂
😂
😂-
- Kelas aku baru habis, setan!-
- Kau nak aku balas mesej kau waktu lecturer mengajar ke?-
- Aku budak baik kot-
- Apa aku pulak jebon? Aku tanya serius kot!
- Kelas aku baru habis, setan!-
- Kau nak aku balas mesej kau waktu lecturer mengajar ke?-
- Aku budak baik kot-
Lutfi
- Baik celah bontot-
- Wei...-
- Aku betul dah terkena panahan asrama kau tau?-
- Baik celah bontot-
- Wei...-
- Aku betul dah terkena panahan asrama kau tau?-
Radzi
- Asrama palaotak!-
- Asrama palaotak!-
Lutfi
- Typolah cetan!-
- Typolah cetan!-
Danny
- Habis comellah eja setan jadi cetan?
😌
😌
😌-
- Habis comellah eja setan jadi cetan?
Lutfi
- Siotlah korang! Aku serius ni-
- Siotlah korang! Aku serius ni-
Kasyaf
- Siapa yang panah kau dengan asrama tu?-
- Siapa yang panah kau dengan asrama tu?-
Lutfi
- Tengok wei, Kasyaf pun typo. Apahal korang tak bahan woi?-
- Tengok wei, Kasyaf pun typo. Apahal korang tak bahan woi?-
Kasyaf
- Siapa typo? Aku tengah menganjing kau kot
😎
😎-
- Siapa typo? Aku tengah menganjing kau kot
Aman
- KACAP DAH PANDAI PAKAI EMOJI
😱-
- KACAP DAH PANDAI PAKAI EMOJI
Radzi
- KACAP DAH PANDAI PAKAI EMOJI
😱-
- KACAP DAH PANDAI PAKAI EMOJI
Lutfi
- KACAP DAH PANDAI PAKAI EMOJI
😱-
- KACAP DAH PANDAI PAKAI EMOJI
Danny
- KACAP DAH PANDAI PAKAI EMOJI
😱-
- Ada orang senyum kat kau ke, Kacap?-
- KACAP DAH PANDAI PAKAI EMOJI
- Ada orang senyum kat kau ke, Kacap?-
Kasyaf
- Diam kau!-
- Diam kau!-
Aman
- Siapa wei?!-
- Siapa wei?!-
Lutfi
- Siapakah?-
- Siapakah?-
Radzi
- Siapa, Danny?-
- Siapa, Danny?-
Danny
-
😎
😎
😎-
-
Kasyaf
- Bongok Danny! Kau jangan makan malam ni!-
- Bongok Danny! Kau jangan makan malam ni!-
Danny
- Tak kisah. Jihan cakap nak bagi mee kari kat aku malam ni
😜
😜
😜-
- Tak kisah. Jihan cakap nak bagi mee kari kat aku malam ni
Aman
- TUNG AH, JIHAN SAYANG
😍
😍-
- TUNG AH, JIHAN SAYANG
Lutfi
- TUNG AH, JIHAN SAYANG
😍
😍-
- TUNG AH, JIHAN SAYANG
Radzi
- TUNG AH, JIHAN SAYANG
😍
😍-
- TUNG AH, JIHAN SAYANG
Kasyaf
- TUNG AH, JIHAN SAYANG
😍
😍-
- TUNG AH, JIHAN SAYANG
Aman
-
😱
😱
😱
😱-
-
Kasyaf
- Bangang!-
- Bangang!-
Danny
dah ketawa terkekek-kekek membaca carutan Kasyaf di dalam group Whatsapp. Kalau
aku bagitahu ni, harus kena bahan lima keturunan Kacap ni...
“Wei,
siapa yang senyum kat Kacap?” Radzi pandang Danny yang masih ketawa.
Danny
pandang Radzi sekilas sebelum berdiri, “Malam karang aku cerita. Aku nak pergi
jumpa Jihan kejap.”
Radzi
menggelengkan kepala, “Hari-hari jumpa Jihan. Tak bosan ke?”
Danny
jungkit kening, “Aku hari-hari tengok muka korang, tak pernah bosan pun...”
Radzi
buat muka, “Kau tak bosan. Aku bosan...”
“Bosanlah
sangat!” Danny ketawa, “Aku pergi dulu. Jumpa kat rumah nanti!”
Radzi
mengangguk saja sebelum melambai Danny pergi. Tiba-tiba dia ukir senyum. Memang
takkan pernah bosan kalau ada kau, Danny!
p/s: Aman ada Pijah, Danny ada Jihan, Kacap ada Ika, Lutfi pun dah ada kak Puspa Wangi. Radzi? ;)
Radzi adapeminat kat luar sana
ReplyDeletesenyum senyum je baca , best la kak
ReplyDeleteRadzi bg kt lea laaaaaa.. nk leaaaaa.. haha
ReplyDeleteRadzi ada saya. Hahahhahaha
ReplyDeleteRadzi punye rare😎 so, worth waiting..
ReplyDeleteBaru nak tanya...radzi nye mana...😉
ReplyDeleteBaru nak tanya...radzi nye mana...😉
ReplyDeleteradzi Ade crush on someone kan?
ReplyDeleteBest je geng dorg. Sekepala je memasing
ReplyDeleteTerbaik
ReplyDeleteradzi belum jumpa tu .. kang jumpa x dang lama dh dilamar haha
ReplyDeletesyioknya ! spontan betoi . asa fun gila BFF nie . huwaaa ~ Atieykecik
ReplyDeletesyok laa geng diorang...kepala gila2..
ReplyDeletesy suka
Radzi punya belum timbul lg....
ReplyDeleteRadzi ada mel mel... Danny ada aku. Silap taip tu kahkahkah
ReplyDeleteOlolololo.. Mel2 sumer nih
ReplyDeleteTerbaiklah... radzi single mingle. Berilah dia ruang belajar sepenuhnya dulu sbb diakan nak bantu keluarga kat kg. mungkin dah ada menanti kat luar sana.
ReplyDeletehaha... where the situation like happen before. sure we will be smile.
ReplyDeleteRadzi kite punya
ReplyDeleteWatak danny nie mcm adib laa dlm cerita 4sahabat tuu.. Mike, jep,adib amd aman..
ReplyDeleteSambungla kak ������
ReplyDeleteRadzi ade kawan skolah kain biru dia tu..hahaha
ReplyDelete